Problematika Metode Omnibus Law dalam Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan : Analisis terhadap Undang-Undang No. 13 Tahun 2022 dan Urgensi Pembentukan Badan Regulasi Nasional di Indonesia

Authors

  • Fuji Syifa Safari Universitas Palangka Raya
  • Satriya Nugraha Universitas Palangka Raya
  • Vicka Prama Wulandari Universitas Palangka Raya
  • Yolita Elgeriza Agustin Universitas Palangka Raya
  • Claudia Yuni Pramita Universitas Palangka Raya

Keywords:

National Regulatory Agency, Omnibus Law, Legislation

Abstract

The enactment of Law Number 13 of 2022, concerning the Second Amendment to Law Number 12 of 2011 on the Establishment of Legislation, is a follow-up to Constitutional Court Decision No. 91/PUU-XVIII/2020 regarding the formal review of Law Number 11 of 2020 on Job Creation. However, during its formation process, Law Number 13 of 2022 can be considered as not meeting the criteria of an open cumulative law due to the Constitutional Court's decision. It is viewed as a tool to legitimize the flawed legislative process that followed the Court's ruling on Law Number 11 of 2020. The method used in this analysis is normative juridical, applying a statutory approach. The results of this research indicate that the reconstruction of substantive content using the omnibus law method in Law Number 13 of 2022 does not align with regulatory governance in Indonesia, which remains characterized by overlapping regulations—both horizontally and vertically—and is irrelevant to the existing decentralization system. The establishment of a National Regulatory Agency (BRN) is proposed as a constructive solution to ensure that the quality of academic drafts, methods, and regulatory content is thoroughly examined for feasibility, thereby creating a national regulatory system that is high quality, orderly, and optimal.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anggono, B. D. (2020a). Omnibus law sebagai teknik pembentukan undang-undang: Peluang adopsi dan tantangannya dalam sistem perundang-undangan Indonesia. Jurnal RechtsVinding, 9(1), 17–37.

Anggono, B. D. (2020b). Pokok-pokok pemikiran penataan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Konstitusi Press.

Asshiddiqie, J. (2020). Omnibus law dan penerapannya di Indonesia. Konstitusi Press.

Busroh, F. F., Khairo, F., & Zhafirah, P. D. (2024). Harmonisasi regulasi di Indonesia: Simplikasi dan sinkronisasi untuk peningkatan efektivitas hukum. Jurnal Interpretasi Hukum, 5(1), 699–711.

Ciputat, J. K. H., & Cirendeu, A. D. (2020). Paradigma undang-undang dengan konsep omnibus law berkaitan dengan norma hukum yang berlaku di Indonesia. Jurnal RechtsVinding, 9(1), 143.

Deni, S. (2021). Konsep omnibus law ditinjau dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan juncto UU No. 15 Tahun 2019. Universitas Islam Riau.

Ekonomi, T. P. A. K. dan. (2020). Urgensi pembentukan badan regulasi nasional.

Febriani, N. A., & Wasti, R. M. (2023). Politik hukum pembentukan peraturan perundang-undangan pasca perubahan kedua Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011. Ajudikasi: Jurnal Ilmu Hukum, 7(1), 35–58.

Huda, N. (2021). Kedudukan dan materi muatan peraturan menteri dalam perspektif sistem presidensial. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 28(3), 550–571.

Ihsanuddin, K. E. (2020). Setahun Jokowi dan pidatonya soal omnibus law RUU Cipta. Kompas. Retrieved from https://nasional.kompas.com/read/2020/10/20/06255981/setahun-jokowi-dan-pidatonya-soal-omnibus-law-ruu-cipta-kerja?page=all#google_vignette

Ikhsanudin, A. (2019). Mahfud MD dukung ide Jokowi soal badan legislasi nasional. Detik News. Retrieved from https://news.detik.com/berita/d-4389801/mahfud-md-dukung-ide-jokowi-soal-badan-legislasi-nasional

Mahdi, W. L., Qurbani, I. D., & Susmayanti, R. (2024). Konstruksi ideal badan regulasi nasional dalam bingkai hukum positif Indonesia. RechtJiva, 167–186.

Mochtar, Z. A. (2016). Lembaga negara independen: Dinamika perkembangan dan urgensi penataannya kembali pasca amandemen konstitusi. PT RajaGrafindo Persada.

Monitasari, R. G., Furqon, E., & Khaerunnisa, E. (2021). Implikasi penerapan metode omnibus law dalam sistem pembentukan perundang-undangan Indonesia ditinjau dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan. Jurnal Dialektika Hukum, 3(1), 21–44.

Muin, F., & Prihartono, A. (2022). Implikasi hukum pemberlakuan UU No. 13 Tahun 2022 tentang perubahan kedua atas UU No. 12 Tahun 2011 atas putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 91/Puu-XVIII/2020 pengujian formil Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja terhadap Undang-Undang Dasar.

Putra, H. K. (2020). Problematika penerapan omnibus law dalam pembentukan undang-undang dalam sistem peraturan perundang-undangan Indonesia. In Omnibus law: Diskursus pengadopsiannya ke dalam sistem perundang-undangan nasional. Depok: Rajawali Pers.

Redi, A., & Chandranegara, I. S. (2020). Omnibus law: Diskursus pengadopsiannya ke dalam sistem perundang-undangan nasional. Rajawali Press.

Rishan, I., & Nika, I. (2022). Inkompatibilitas metode omnibus law dalam penyederhanaan regulasi. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 29(1), 166–188.

Rizaty, M. A. (2022). Hari konstitusi, berapa jumlah peraturan di Indonesia? Data Indonesia. Retrieved from https://dataindonesia.id/varia/detail/hari-konstitusi-berapa-jumlah-peraturan-di-indonesia

Sadono, B., & Rahmiaji, L. R. (2021). Pro kontra terhadap prosedur dan substansi omnibus law rancangan Undang-Undang Cipta Kerja. Jurnal Hukum & Pembangunan, 51(3), 601–620.

Saputra, L. (2021). Tinjauan yuridis pembentukan undang-undang model omnibus law dalam sistem hukum Indonesia perspektif siyasa dusturiyah. IAIN Bengkulu.

Syuhada, O. (2020). Rekonstruksi positivisme dalam hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia. Journal Presumption of Law, 2(2), 1–23.

Winata, M. R., & Musais, I. H. (2021). Menggagas formulasi badan regulasi nasional sebagai solusi reformasi regulasi di Indonesia. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 10(2), 303–321.

Zakaria, E. (2023). Penerapan omnibus law dalam sistem legislasi nasional menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2022. Innovative: Journal of Social Science Research, 3(3), 10719–17033.

Downloads

Published

2024-11-01